18 July 2022

Hantu WC Lukita

 

“loh kalian berdua udah disini” tanyaku heran melihat dua temanku sudah berada di ujung lorong lantai satu. Kami memang berjanji untuk bertemu disini sesudah isya untuk membuktikan tentang cerita mistis di pondok ini. Kami merupakan murid baru di pondok ini dan mereka adalah teman dekatku, Maya dan Sinta.

“katanya kalian setoran dulu”

“kata bu ustadzah besok aja gpp ko” sahut Maya dengan tersenyum.

“oh gitu, yaudah yuk!” mengiyakan perkataan mereka dan pergi menuju wc yang berada di luar gedung.

Konon, ada dua gadis yang mati gantung diri di dalam wc tersebut hingga menimbulkan banyak suara aneh selepas maghrib, hantu Lukita. Kami di peringati untuk tidak kesana jiga matahari sudah terbenam, namun karena aku penasaran akan suara aneh apa yang ada disana. Maka dari itu aku mengajak Maya dan Sinta untuk menemaniku. Dan memang kebetulan mereka sedikit tertantang dengan mitos tersebut.

Kami bertiga sudah tiba di depan wc tersebut, terlihat biasa saja. Tidak ada yang aneh.

“masuk yuk” kata Sinta saat aku masih memperhatikan daerah sekitar. Karena memang biasa saja.

Maya dan Sinta masuk mendahuluiku. Kami bertiga hanya saling pandang lalu tertawa, karena yah mitos hanyalah mitos.

“tuh kan cuman mitos” kataku berani

Dan mereka berdua hanya mengangguk mengiyakan.

“ga ada apa-apa mending balik aja deh yuk! Tapi sekalian udah di wc aku mau kencing dulu ya” ucapku

“iya, yaudah sana masuk bilik”

Perasaan tak enak mulai menyerangku saat aku baru saja masuk kedalam salah satu bilik. Hawa disekitar tiba-tiba berubah dingin. Aku menyalakan keran air untuk mendistraksi pikiranku.

Tubuhku meremang saat mendengar suara cekikikan di luar, lalu buru-buru ku sudahi buang air kecilku dan keluar dari bilik. Namun yang kulihat hanya Maya dan Sinta yang tengah menatapku tengah tersenyum.

“sudah? Yuk! Udah makin malem” seru Maya saat tubuhku masih terdiam setelah keluar dari bilik. Memperhatikan mereka berdua.

Aku pun melenggang di depan Maya dan Sinta, masih terngiang jelas suara cekikikan tadi. Apakah kedua temanku ini tidak mendengarnya? Hanya aku saja? Ketika sibuk dengan pikiranku sendiri, aku merasa bahwa dibelakangku seperti sepi, aku tidak merasakan keberadaan kedua temanku. Dengan sekali lirikan aku melihat kearah belakang namun kosong. Tidak ada siapapun disana.

“dian!” itu suara sinta, mengapa datangnya dari arah lorong?

Akupun berlari ketakutan menghampiri Maya dan Sinta yang berada di depan lorong masuk gedung.

“kalian nih jail banget, akunya di tinggal. Tahu-tahu kalian disini aja!”

“hah? Ditinggal? Kita baru nyampe kok, kan aku sama Sinta setoran dulu”

“kalian tadi bareng sama aku masuk ke wc loh! Kalian gajadi setoran tadi kata Maya” tunjukku pada Maya

“apaan, Maya daritadi sama aku. Kita setoran abis isya. Nih baru nyampe” sanggah Sinta terheran dengan ucapanku

Aku terdiam hanya memandangi wajah lalu beralih ke kaki dan begitu seterusnya, hingga

“Dian” panggil seseorang dari arah wc

Dah saat aku berbalik, ada dua orang yang sedang melambai kepadaku disana.

Silahkan berkomentar dengan sopan, Memberi saran juga boleh ;)
EmoticonEmoticon