“loh kalian berdua udah disini”
tanyaku heran melihat dua temanku sudah berada di ujung lorong lantai satu.
Kami memang berjanji untuk bertemu disini sesudah isya untuk membuktikan
tentang cerita mistis di pondok ini. Kami merupakan murid baru di pondok ini
dan mereka adalah teman dekatku, Maya dan Sinta.
“katanya kalian setoran dulu”
“kata bu ustadzah besok aja gpp ko”
sahut Maya dengan tersenyum.
“oh gitu, yaudah yuk!” mengiyakan
perkataan mereka dan pergi menuju wc yang berada di luar gedung.
Konon, ada dua gadis yang mati
gantung diri di dalam wc tersebut hingga menimbulkan banyak suara aneh selepas
maghrib, hantu Lukita. Kami di peringati untuk tidak kesana jiga matahari sudah
terbenam, namun karena aku penasaran akan suara aneh apa yang ada disana. Maka
dari itu aku mengajak Maya dan Sinta untuk menemaniku. Dan memang kebetulan
mereka sedikit tertantang dengan mitos tersebut.
Kami bertiga sudah tiba di depan wc
tersebut, terlihat biasa saja. Tidak ada yang aneh.
“masuk yuk” kata Sinta saat aku
masih memperhatikan daerah sekitar. Karena memang biasa saja.
Maya dan Sinta masuk mendahuluiku.
Kami bertiga hanya saling pandang lalu tertawa, karena yah mitos hanyalah
mitos.
“tuh kan cuman mitos” kataku berani
Dan mereka berdua hanya mengangguk
mengiyakan.
“ga ada apa-apa mending balik aja
deh yuk! Tapi sekalian udah di wc aku mau kencing dulu ya” ucapku
“iya, yaudah sana masuk bilik”
Perasaan tak enak mulai menyerangku
saat aku baru saja masuk kedalam salah satu bilik. Hawa disekitar tiba-tiba
berubah dingin. Aku menyalakan keran air untuk mendistraksi pikiranku.
Tubuhku meremang saat mendengar
suara cekikikan di luar, lalu buru-buru ku sudahi buang air kecilku dan keluar
dari bilik. Namun yang kulihat hanya Maya dan Sinta yang tengah menatapku
tengah tersenyum.
“sudah? Yuk! Udah makin malem” seru
Maya saat tubuhku masih terdiam setelah keluar dari bilik. Memperhatikan mereka
berdua.
Aku pun melenggang di depan Maya dan
Sinta, masih terngiang jelas suara cekikikan tadi. Apakah kedua temanku ini
tidak mendengarnya? Hanya aku saja? Ketika sibuk dengan pikiranku sendiri, aku
merasa bahwa dibelakangku seperti sepi, aku tidak merasakan keberadaan kedua
temanku. Dengan sekali lirikan aku melihat kearah belakang namun kosong. Tidak
ada siapapun disana.
“dian!” itu suara sinta, mengapa
datangnya dari arah lorong?
Akupun berlari ketakutan menghampiri
Maya dan Sinta yang berada di depan lorong masuk gedung.
“kalian nih jail banget, akunya di
tinggal. Tahu-tahu kalian disini aja!”
“hah? Ditinggal? Kita baru nyampe
kok, kan aku sama Sinta setoran dulu”
“kalian tadi bareng sama aku masuk
ke wc loh! Kalian gajadi setoran tadi kata Maya” tunjukku pada Maya
“apaan, Maya daritadi sama aku. Kita
setoran abis isya. Nih baru nyampe” sanggah Sinta terheran dengan ucapanku
Aku terdiam hanya memandangi wajah
lalu beralih ke kaki dan begitu seterusnya, hingga
“Dian” panggil seseorang dari arah
wc
Dah saat aku berbalik, ada dua orang
yang sedang melambai kepadaku disana.
Silahkan berkomentar dengan sopan, Memberi saran juga boleh ;)
EmoticonEmoticon